Poster olahan by Canva |
Review Suzume no Tojimari 2023. Setelah beberapa waktu sempat terlewat dan merasa ragu untuk menonton Suzume no Tojimari karena membaca komen ini itu di medsos, finally, malam ini aku bisa menyelesaikan anime karya Makoto Shinkai tersebut.
Sebelumnya aku sudah menonton karya Makoto berjudul Kimi no Nawa. Bagus sih ceritanya dan tentu saja visual yang disajikan. Makoto selalu mampu menyuguhkan kepuasan berkaitan dengan pemandangan dalam karyanya.
Oke back main part. Film anime ini sebenarnya rilis di Indonesia pada 8 Maret 2023 lalu dan bisa disaksikan di bioskop-bioskop terdekat. Namun aku baru bisa nonton sampai habis malam ini.
Jalan Cerita (spoiler) Suzume no Tojimari
Cerita bermula pada sebuah adegan yang memperlihatkan seorang bocah perempuan yang terengah-engah mencari ibunya. Di sana diperlihatkan bahwa bocah tersebut ditemui sosok perempuan misterius di belakangnya. Lantas, bocah perempuan itu memanggil sosok itu dengan sebutan "Mama".
Ternyata itu hanya sebentuk mimpi dari seorang gadis SMA bernama Suzume Iwato. Suzume selama ini tinggal bersama bibinya Tamaki Iwato di sebuah rumah sederhana. Bibi Tamaki sangat sayang pada Suzume dan sudah menganggap seperti anak sendiri.
Suatu hari, saat hendak ke sekolah Suzume bertemu dengan seorang laki-laki misterius di jalan yang mencari sebuah pintu. Suzume yang tahu mengenai pintu tersebut pun memberitahu laki-laki itu.
Awal mulai Suzume bertemu Sota, si laki-laki misterius |
Bagi Suzume, ada perasaan aneh setelah bertemu si lelaki. Nah, karena rasa kepo itu akhirnya Suzume malah tidak ke sekolah tapi menuju ke lokasi pintu yang ia tunjuk. Di sana, ia menemukan sebuah patung kucing bernama Daijin dan mencabutnya.
Ealah dalah. Ternyata patung kucing itu seperti kunci penjaga. Bila itu tercabut, maka akan ada bencana yang menanti Kyushu tempat ia tinggal. Mulanya suzume gak ngeh sama sekali sampai ia diperlihatkan asap merah mengepul di sekitar pintu.
Suzume yang saat itu berada di sekolah akhirnya memutuskan kembali ke tempat tersebut. Di sana, ia bertemu kembali dengan laki-laki misterius yang ternyata bernama Sota Munakata. Sota saat itu kepayahan menutup pintu akhirat yang mengeluarkan semacam "Cacing Merah".
Ia kemudian dibantu oleh Suzume dan berhasil menutup pintu tersebut. Nah, dari sinilah petualangan keduanya dimulai. Baik Suzume maupun Sota harus mencari satu per satu pintu yang sama di berbagai kota.
Namun demikian, selama perjalanan, Sota ternyata terkena kutukan dari si patung kucing bernama Daijin, sehingga ia harus berubah menjadi "kursi bicara" yang setiap waktu dibawa oleh Suzume.
Petualangan keduanya cukup seru, apalagi aku penasaran dengan sosok Daijin. Dia ini sebenarnya apa dan kenapa berada di sekitar Suzume. Pun dengan Sota. Kalau aku kata, Sota itu semacam juru kunci kali ya hehe.
Dia punya tugas secara turun temurun untuk menjaga pintu agar "Cacing merah" tak keluar dari tempatnya sehingga menyebabkan bencana gempa bumi bagi orang-orang. Well, ini ada hubungannya juga sih dengan mitologi orang Jepang soal gempa bumi.
Lanjut. Suatu hari, saat berada di Tokyo, Suzume harus berhadapan dengan gempa dan Cacing merah yang sangat besar. Di sanalah ia harus berpisah dengan Sota karena ternyata Sota telah berubah menjadi kunci, menggantikan si Daijin.
Suzume bersama bibinya dan kedua kunci berbentuk kucing |
Di momen itulah terjadi konflik antara Suzume dan Daijin. Ia menganggap bahwa karena Daijin-lah, Sota akhirnya menghilang ke dalam pintu (pintu itu seperti akhirat sih kalau aku kata). Jadi yang bisa masuk adalah orang-orang yang sudah mati.
Berhasilkah Suzume menyelamatkan Sota? Dan sebenarnya siapakah Daijin itu? Semuanya jawabannya akan mulai terkuak satu per satu ketika kamu menontonnya sampai habis. Pada intinya, film ini adalah perjalaanan seorang Suzume menyembuhkan luka di masa lalunya.
Di sini, peran Sota seolah sebagai pengantar Suzume untuk membuka luka hati yang masih ia simpan dalam sebentuk memori masa lalu. Momen dimana ia kehilangan ibunya dalam sebuah gempa hebat pada tahun 2011 silam.
Kesan-kesan selama menonton Suzume no Tojimari
Pertama kali aku menontonnya, mulanya aku kira bakal banyak sentuhan romantis layaknya Kimi no nawa. Tapi ternyata enggak. Penggambaran cinta atau romance di film ini tipis-tipis manis.
Tak terlalu banyak adegan cinta karena Sota sendiri berubah bentuk menjadi kursi dan sibuk mengejar si Daijin. Namun begitu, bukan berarti tak ada kehangatan perasaan khas anak muda di dalamnya.
Makoto Shinkai cukup berhasil membuat sebuah cerita romance yang tak gamblang. Di menyuguhkan perasaan hakiki manusia dalam sebentuk perjalanan yang menyentuh. Tak sekadar menye-menye belaka.
Selain itu, aku bisa melihat bahwa Makoto ingin mengurai cerita mengenai inner child. Memori masa lalu kelam yang harus diselesaikan dengan benar agar bisa tetap hidup dan bahagia.
Pantaslah jika judul film ini adalah Suzume no Tojimari atau Kunci Pintu Suzume. Sebab, pemeran utama dan penyelesai konflik ya si Suzume itu sendiri. Dia harus memeluk masa lalunya dan menerima segala hal yang terjadi dengan mencintai orang-orang yang saat ini ada didekatnya. Termasuk si bibi dan Sota.
Visual Film
Untuk visual jangan ditanya sih. Sama seperti Kimi No Nawa, ia punya penggambaran yang bagus dan memanjakan mata. Clear.
Lagu dalam Film
Lagu dalam film Suzume no tojimari berjudul Suzume, sering sekali aku dengar sebagai latar di reels. Bagus dan menurutku cukup mengharukan. Saat mendengarnya, ada perasaan sedih yang tak bisa dijelaskan. Cocok sih biar selama nonton film, penonton merasakan atmosfer yang hebat.
Penokohan tiap karakter
Selama Suzume dan Sota mengembara. Keduanya bertemu dengan tokoh-tokoh yang membuat suasana menjadi hangat. Ya, meski kalau di realita, kita kudu waspada ya kalau ketemu orang asing.
Intinya, setiap Suzume bertemu dengan orang baru. Kesan persahabatan dan keramahan begitu mengalir. Sangat menyenangkan. Seolah mengatakan bahwa diantara hidup yang berat, selalu ada waktu dimana kita bisa bertemu dengan orang-orang baik.
***
Baiklah, itu dia review singkat ku mengenai film anime Suzume no Tojimari. Dalam beberapa review di medsos, banyak yang mengatakan bahwa ceritanya tak terlalu bagus karena berbeda dengan karya Makoto Shinkai yang lain. Tapi menurutku pribadi, cerita ini sangat bagus dan layak untuk ditonton.
Suzume bukan hanya perwujudan dari seorang perempuan yang pemberani. Bagi saya, wujudnya relate dengan kondisi mental health seseorang yang belum bisa melepaskan luka di masa lalu. Ia adalah karakter yang diciptakan agar penontonnya termotivasi untuk hidup seperti apapun sulitnya perjuangan.
Setelah aku baca-baca, sebelumnya di Jepang pernah terjadi gempa bumi dahsyat yang menewaskan banyak orang serta merusak banyak bangunan. Sepertinya cerita ini diwujudkan untuk menyembuhkan sosok Suzume-Suzume yang merasa sedih karena kehilangan orang tersayang.
Dan mungkin saja, Suzume itu bisa jadi kita semua yang belum melepas kisah-kisah sedih di masa lalu. For rate this film : 8,5/10
Penasaran juga sih gimana endingnya. Dan itu kucing Daijin Ngapain dah wkwkwk... Semoga si Sato bisa balik lagi jadi manusia normal ya... Masa selamanya jadi kunci
BalasHapusTentunya tidak jadi kunci. Tonton aja Bang. Bagus kok
HapusPenasaran juga sih gimana endingnya. Dan itu kucing Daijin Ngapain dah wkwkwk... Semoga si Sato bisa balik lagi jadi manusia normal ya... Masa selamanya jadi kunci
BalasHapusSaya juga suka anime jepang, Mbak. Misalnya yang kayak Detektif Conan. Nah, kalau ada ubsur misterinya saya suka. Suzume no Tojimari ini dari review Mbak Muti kayaknya bagus. Jadi pengin nontonnya. Nanti saya akan cari animenya.
BalasHapusIya, kalau ini film anime sih Pak jadi langsung tamat, bukan series kayak Detektif Conan
HapusSetujuuu..
BalasHapusOST film anime Suzume no Tojimari ini mancep banget. Aku padahal belum nonton siih.. hihi.. Kepo dan uda banyak bertebaran link menonton film anime Suzume no Tojimari. Seneng juga karena RADWIMPS mau ke Indo buat konser. Salah satu band Jepang yang lagunya easy listening.
Iya, lagunya dipakai di mana-mana. Di reels juga waktu itu pada pakai lagu dari Suzume ini Kak
HapusKucing Daijin itu mengintili dalam rangka nguber deadline atau pegimana haha.
BalasHapusKalau kisah anime Jepang suka unik ya.
Apalagi kalau udah penggambaran karakternya tuh bisa se-detail itu
Iya mbak. Aku kalau Jejepangan suka sama anime
HapusPenasaran dengan filmnya. Membayangkan banyak pintu, apalagi disebut sebagai pintu neraka wah kan pikirannya jadi tidak hanya ke tokoh Suzume dan Sota saja tapi jadi ke berbagai hal lain.
BalasHapusLangsung saya akan cari tahu juga tentang OST film anime Suzume no Tojimari nih...
Kalau di Jepang sepertinya ada kepercayaan tertentu mengenai akhirat, dan pintu2 tersebut menggambarkan batas antara dunia dan akhirat
HapusWah, saya belum nonton Suzume no Tojimari ini. Idenya unik dan menarik. Jadi penasaran sama filmnya. Nonton di mana kak?
BalasHapusWaktu itu di bioskop kak. Kalau sekarang bisa di aplikasi nonton sih
HapusLama ga nonton anime nih, weekend besok nonton deh. Berasa balik lagi ke masa muda hehe
BalasHapusHahaha nonton aja mbak, biar terkenang zaman2 dulu banyak anime
Hapusbagus ya anime yang satu ini, alur cerita dan temanya juga menarik utk disimak, lagu backsoundnya juga bagus yaaa
BalasHapusIya mbak. Lagunya sering dipakai utk reels yak
HapusNonton film itu subyektif sih kak. Ada yg bilang bgs, eh pas kita nonton biasa aja. Tp ada yg bilang biasa aja, pas kita nonton malah berasa bgt relate ama hdp kita. Apalagi yg nyangkut melepaskan luka masa lalu. Cerita kyk gini jrg diulas tersendiri. Jd cocok bgt bg kalian yg ingin move on.
BalasHapusIya Bang. Banyak yang bilang kalau Suzume ini kurang bagus. Tapi kalau utkku pribadi bagus kok
HapusPesan tersirat dan tersurat dari anime Suzume No Tojimari dalem banget. dan mudah-mudahan Suzume-suzume lain yang meyimak anime ini bisa mengambil hikmah dari cerita ini agar bisa move on dari luka masa lalu
BalasHapusIya Bang. Luka kehilangan ibunya. Kasihan sih kalau aku lihat
HapusJadi membayangkan nonton film-nya soalnya saat saat sekarang belum bisa ke bioskop karena masih ada anak batita
BalasHapusOalah. Iya mbak. Kalau sekarang udah bisa dilihat di aplikasi film sih mbak
Hapusmenarik juga nih. masukin wishlist dulu ah buat weekedn besook
BalasHapusSiap mbak. Nonton di rumah juga sepertinya bakal menyenangkan lho heheh
Hapus