Masyarakat mengangkat tandu ritual untuk diarak (dokumentasi pribadi) |
Keramaian kirab budaya Tionghoa 5 tahun sekali di Kota Pekalongan - Kota Pekalongan pada beberapa waktu selalu menampilkan kegiatan-kegiatan pariwisata yang cukup meriah. Salah satunya, kegiatan yang diadakan di oleh Klenteng Po An Thian.
Tiap tahun, pasti ada aja acara kirab yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Nah, pada tanggal 15-18 Juni 2023 lalu, Kota Pekalongan juga punya gawe, yakni kirab budaya 49 klenteng dari 21 kota/kabupaten di 6 Provinsi.
Mulanya, pada tanggal 15-17 Juni 2023 adalah acara bazzar makanan bertajuk "Pintu Dalem Street Fair 2023" yang diikuti oleh 43 tenant UMKM baik kuliner atau bukan dan terisi oleh makanan halal dan non-halal. So, bagi muslim yang kemaren hadir, kudu lebih jeli memilih ya.
Well, karena banyak deadline tulisan, akhirnya aku cuma datang saat kirab budaya saja, yakni tanggal 18 Juni 2023 di sepanjang Jalan Belimbing pukul 10.00 Wib. Sebenarnya pengen datang juga sih untuk membeli kue dan pempek di sana. Tapi yasudahlah.
Saat itu, aku datang ke sana sekitar pukul 10.25, lokasi sudah ramai dipadati masyarakat. Motor-motor, mobil dan beberapa transportasi terlihat mengular memadati jalanan. Para polisi juga terlihat mengamankan jalanan.
Keramaian sepanjang jalan Belimbing, Kota Pekalongan |
Aku waktu itu datang bersama saudaraku. Sepanjang Jalan Belimbing, Kota Pekalongan, tampak para pedagang cilok, gorengan, aneka minuman es, pempek, mainan, buah, dan lainnya berjejal di pinggiran jalan.
Kota Pekalongan ramai lautan manusia. Suara khas musik barongsai sudah tersengar bersahutan dari pintu masuk. Aku dan saudaraku yang sedari tadi kepanasan cuma bisa ngadem sembari mencari lokasi strategis untuk mengambil foto.
Sebelum itu, aku dan adikku jajan pempek dulu donks. Dan rasa pempek cukup enak, hampir sama seperti pempek kesukaanku saat SMA dulu. Okay, back to acara.
Kirab budaya 5 tahun sekali ini dimulai sekitar pukul 10.57 wib diawali penampilan marching band yang melakukan selebrasi di depan klenteng Po An Thian sekitar 10 menit. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan barongsai dan naga yang melakukan atraksi ringan.
Nah, yang berbeda dari kirab budaya saat imlek atau cap go meh tiap tahunnya adalah keberadaan 43 klenteng yang meramaikan. Jadi, saat Cap Go Meh, tandu yang diarak hanya yang dimiliki oleh klenteng Po An Thian, kali ini, ada 49 tandu dari berbagai klenteng.
Tandu-tandu khusus itu diangkat dan digerak-gerakkan dengan semangat oleh perwakilan tiap klenteng. Mereka berbaris di bagian paling belakang. Waktu itu yang aku lihat di kaos, ada klenteng yang datang dari Semarang, Mojokerto, Magelang, Tangerang dan lain sebagainya.
Suwer. Acaranya ramai dan menyenangkan. Meski panas dan pada berhimpitan. Tapi untungnya kirab budaya ini berlangsung dengan baik tanpa ada kekurangan apapun. Ya, meski cuacanya itu lho, panas banget sampai pusing kepalaku haha
Tandu ini berat lho kawan, tapi para perempuan ini terlihat bersemangat |
Kirab ini sepertinya berlangsung sampai malam atau esok harinya. Cuma, aku dan saudaraku cuma hadir selekas, dari jam 10.25 sampai jam 11.40 Wib. Aku bahagia bisa mendokumentasikan kegiatan ini. Soalnya aku emang suka foto-foto acara, gitu.
Btw, mengenai acara kirab budaya Tionghoa di Kota Pekalongan, aku lihat luar biasanya sih toleransinya. Siapapun bisa berbaur tak memandang ras, agama dan asal muasal. Kota Pekalongan memang cukup bagus dalam membangun toleransi.
Traveling Tipis-Tipis Bareng Saudara itu Penting
Pada beberapa waktu, aku dan adikku memang suka jalan-jalan ringan di wilayah Pekalongan. Kalau gak naik sepeda, kami akan jalan kaki bila jaraknya tak terlalu jauh.
Seringkali, aku jalan-jalan bersama adikku Rahma. Entah ke pantai, supermarket, minimarket, kafe, atau kegiatan kirab-kirab, dia selalu jadi partner andalan sih. Mungkin karena tinggi kami yang tak terpaut jauh sehingga serasa teman haha.
Aku dan adikku saat membeli pempek, suwer, ini pempeknya punya cuko yang enak |
Dalam beberapa waktu, aku selalu mengajak adik-adikku untuk ke luar rumah. Ya, seperti apapun refreshing itu perlu banget. Gak cuma berkutat di dalam rumah. Terutama aku yang seorang blogger dan pembuat konten tulisan dan selalu stay di dalam rumah.
Jujur, bosan dan tertekan sebenarnya. Apalagi masih tinggal sama orang tua. Dah. Pokoknya tantangannya banyak. Hahha. Kala bosan dengan lingkungan rumah, aku pasti sepeda ke mana-mana.
Nah, kalau ada acara-acara ramai semacam kirab ini, aku dan adikku pasti selalu datang untuk menonton dan mendokumentasikan nya. Seperti acara Balloon Festival Pekalongan 2023 lalu. Kami juga hadir.
Bagi kami, wisata Tipis-Tipis itu penting banget untuk menutrisi otak. Apalagi, di sana bisa beli banyak jajan dan bertemu pemandangan-pemandangan menarik.
Keramaian kala itu depan klenteng Po An Thian, Kota Pekalongan |
Nah, itu dia secuil cerita keramaian Kota Pekalongan pada tanggal 15-18 Juni 2023. Acara ini selanjutnya bakal terlaksana pada tahu 2028, karena 5 tahun sekali. So, bagi kamu yang pengen nonton, tungguin tahun 2028 ya.
Seruuuu ih... Aku sukaaa liat acara kirab begini mba, karena biasanya pasti banyak kuliner dijual, atau barang2 lainnya, seperti bazar ya jadinya. Salut juga Ama Pekalongan yg bisa kuat toleransinya, Krn memang seharusnya begitu. Apalagi kita di Indonesia terdiri dari macam2 ras, agama dan budaya.
BalasHapusAku dan adekku juga jaraknya ga jauh mba, tapi Krn kami jauhan pas belum nikah, trus udh nikah sekota tapi masing2 udah berkeluarga, tetep aja susah mau jalan bareng. Setahun sekali palingan 🤣🤣.
Pernah dulu dapat kesempatan bisa libur bareng, itu seneeeng banget. Tapi ya ga bisa sering2 memang. Kalo udh berkeluarga, apa2 harus minta persetujuan suami masing2 😅
Iya, kalau sudah berkeluarga, walaupun sama saudara sendiri memang bakalan jadi sulit ya mbak. Soalnya udah punya kehidupan sendiri.
HapusLha kalau aku pribadi masih sendiri, saudara juga, jadi gampang kalau pergi kemana-mana hehehe
Seru juga ya kirab budaya Tionghoa ini, banyak aktifitas dan pertunjukan yang jarang dilihat sekalian mempelajari budayanya juga. kalau aku disana pasti sekalian celingak celinguk kulinernya juga hehehe
BalasHapusWah, pasti deh kalau Bang Dony pasti bakal jadi konten reels juga kayaknya hehehe
HapusWah...aku pengen banget deh ke Pekalongan, tapi msh belum ada info di sana ada apa aja. Kan ada KA Harina, Bandung-Semarang, berhenti juga di Pekalongan. Sayang gebyar hanya per 5 tahun... Seru pastinya banyak kulinernya
BalasHapusBiasanya kegiatan-kegiatan di Kota Pekalongan ramai ketika syawalan atau ketika ada hari-hari besar keagamaan kak. Semoga bisa main ke sini ya
HapusRame jg ya kak festival di Pekalongan. Ternyata ada jg org Tionghoa di sana. Jd bs ikut melihat keseruan pas Cap Go Meh. Kita bs dpt alternatif keragaman budaya di berbagai daerah. Ga cmn di Singkawang/Bogor/Mangga Dua. Ternyata kita bs lht di Pekalongan yg selama ini hanya dikenal dgn batiknya aja.
BalasHapusIya kak, banyak kok festival keragaman di Pekalongan. Salah satunya festival budaya yang diikuti 40-an klenteng ini sih
HapusSaudara-saudara TiongHoa kita sepertinya seru banget mengikuti kirab akbar klenteng ini. Vibe keseruannya juga terasakan juga kayanya sama warga yang nonton, apalagi nontonnya bareng sodara, ya. Sibling goal baget dah
BalasHapusSaya senang sekali setiap kali mampir ke blog Mbak Muti. Saya jadi tahu banyak hal seputar Pekalongan. kemarin saya baru membaca soal festival balon udara. dan sekarang kirab budaya. Jadi pengin ke pekalongan. Soalnya saya sudah pernah ke Pemalang naik motor. banyak saudara di sana. Eh, padahal sudah dekat ke Pekalogan, ya hehehe.
BalasHapusKirab budaya seperti ini pernah juga diadakan di klenteng Gombong. dan ramai. Pesertanya banyak dari klenteng lain.
Cakep, para perempuan hebat yang berkumpul kerjasama untuk mengangkat tandu tersebut. Luar biasa ini inspirasinya dapat mbak.
BalasHapusLanjutkan mbak halan² bareng saudara yak, jangan pikirkan pressure, happylah #SemangatCiee
Menarik nih kirab budaya Tionghoa bagi pemburu momen atau pemburu fotografi biasanya pasti nggak bakal melewatkan kesempatan ini
BalasHapuskeliatan rame banget yaa, Kalo festival 5 tahun sekali pasti dinantikan banget nih Sama masyarakat. Kalo cap go meh mesti meriah Dan banyak penanganan khas nya nih
BalasHapusWaaah, baru tahu di Pekalongan ada kirab budaya Tionghoa begini. Menarik banget! Tapi menunggu lima tahun lagi ... semoga masih ada rezeki usia, kesehatan, dan materi sehingga bisa menonton langsung.
BalasHapusSeru banget! Ku kira acara seperti ini tuh setahun sekali ternyata lima tahun sekali yaahhh. Mbak Nara sekali-kali harus datang ke daerah ku Pontianak/Singkawang acara seperti ini setiap tahun dan meriah banget!
BalasHapusSeruuu banget kalau lagi ada acara kirab begini. Apalagi seringnya tuh berjejeran banyak banget yang jualan menu menu yang belum tentu bisa diidapat di hari biasa. Udah gitu kalau kuperhatiin keramaian yang segininya (ruaaameeeee buaaangggeeett apalagi sampai berhimpitan) bikin lupa kalau kemarin tuh kita pernah nggak bisa ngapa-ngapain di rumah saja karena sedang terjebak pandemi.
BalasHapusAlhamdulillah ya..
BalasHapusKarena pandemi sudah dinyatakan selesai, sehingga kirab budaya Tionghoa Pekalongan bisa kembali dilaksanakan dengan seru dan ramai seperti ini.
Kirab begini bisa ikut merasakan akulturasi budaya Indonesia Tionghoa.
rame banget ya mbaa yang memeriahkan acaranya. seru juga pasti buat wisata kulineran. jadi bisa sembari jajan-jajan menu yang ada.
BalasHapusPengen rasanya saya coba traveling ke Pekalongan, tapi masih nunggu waktu ;)
BalasHapus