Story of Naramutiara : Merindukan Jajanan-Jajanan Zaman SD

Akhir-akhir ini aku merindukan sekali jajanan zaman SD yang dulu pernah kubeli. Entah kenapa, meski sudah bertahun berlalu, aku belum bisa menemukan jajanan dengan rasa yang sama. Padahal, jajanan tersebut terjual secara bebas di sekitar rumah.

*** 

Masa-masa Sekolah Dasar hingga SMP merupakan momen tergelap untukku. Dulu, keadaan ekonomi keluarga bener-bener pas-pasan. 

Bapakku yang hanya berdagang buah dingin dan ibuku yang seorang ibu rumah tangga hanya bisa memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan. 

Baca juga : Petualangan Sherina, Permen-permen Coklat dan Sebuah Keinginan Masa Lampau

Selama sekolah, aku jarang sekali mendapatkan uang saku. Alhasil, ketika istirahat dan banyak anak keluar untuk jajan, aku hanya diam di kelas. Pura-pura melakukan aktivitas yang sebenarnya hanya untuk mengusir rasa malu dan lapar. 

Tak heran nih, masa-masa SD dan SMP adalah zaman dimana aku tak bisa menikmati secara penuh jajanan-jajanan yang dijual sepanjang halaman sekolah. Terkadang, aku hanya bisa minta teman yang beli banyak.

Aku masih ingat sekali harga jajanan pada saat Sekolah Dasar yakni bekisar antara Rp 100 hingga termahal Rp 1000. Dengan uang saku Rp 2000 saja, sudah bisa membeli beragam jajanan ala anak-anak.

Ilustrasi jajanan zaman jadul (Sumber : Rukita)

Nah, kira-kira jajanan apa saja yang aku rindukan rasanya dan sekarang sudah tak ada lagi penjualnya (meskipun ada, rasanya sangat beda dan kurang kusuka),

Batagor

Di SDku, adalah batagor yang rasanya enak bukan main. Perpaduan bumbu kacang plus cabe rawit nya benar-benar pas. Apalagi batagor nya kering dan renyah sehingga ketika dimakan nanti pun ia tetap renyah. Sampai sekarang, aku masih ingat lezatnya bumbu kacang kang batagor itu. Belum ada bumbu batagor yang menyamai. 

Mbah Biting

Dulu, di SD ada penjual biting yang biasa dipanggil Mbah Biting. Beliau memang sudah lanjut usia, namun tetap terlihat cantik dan sehat saat berjualan. 

Yang spesial dari Mbah Biting tentu dagangan Biting nya. Gak tahu ya, rasa bumbunya itu enak dan pedas. Sampai sekarang, aku berusaha mencari Biting dengan rasa yang hampir sama tapi tidak ada. 

Yang aku dengar, ketika aku SMP, Mbah Biting ini sakit dan kemudian meninggal. Innalillahi. Sampai sekarang, tak ada pengganti beliau untuk berjualan Biting yang rasanya memorable dan enak itu. Hiks

Sambal Kerupuk Usek 

Di Pekalongan, ada kerupuk bernama usek. Biasanya berwarna kuning dan dicampurkan dengan makanan lain seperti urap, pindang tetel dan juga mie bihun yang sudah dimasak. 

Nah, di sekolah dulu, ada mbah-mbah yang berjualan mie bihun yang di atasnya ditaburi kerupuk useng lantas diguyur sambal kacang yang rasanya nikmat. 

Beneran, sampai sekarang aku masih merindukan makanan dari Mbah Usek (sebutan kami saat SD) yang begitu nikmat. 

Warung Mak Rehon

Mak Rehon merupakan penjual jajanan di sekolah. Dulu, harga jajanan instan mulai dari Rp 100 sampai Rp 500 ada disana. Mak Rehon ini sebenarnya penjual yang aku kurang suka karena rada galak haha. Tapi karena harga jajan disana murah dan terdekat jadi kami sering membeli disana.

Warung Bu Har

Bu Har merupakan guruku. Beliau tinggal di rumah yang letaknya di dekat sekolah. Bu Har ini menjual berbagai macam makanan ala kantin seperti gorengan, lontong, jajanan Rp 100-500 dan es susu coklat yang enak. 

Saat sedang lapar, aku biasanya mampir ke warung Bu Har karena rasa gorengan beliau memang memorable. Enak. 

***

Sungguh, memiliki tempat-tempat masa kecil yang bisa diingat itu menyenangkan. Apalagi sekarang para penjual tersebut sudah tidak ada. Mulai dari Mbah penjual Biting hingga Mak Rehon, kabarnya sudah meninggal.

Baca Juga : Generasi 90-an, generasi penuh makna dan kebersamaan

Sedangkan untuk Bu Har, semenjak lulus SD, beliau pindah mengajar yang otomatis juga pindah rumah ke tempat lain. Aihhh, aku rindu rasa jajanan-jajanan itu. 

Bahkan sampai sekarang, meskipun aku memgembara untuk wisata kuliner kecil-kecilan di kotaku untuk jajanan tertentu, aku belum bisa menemukan rasa yang sama.