Apa yang kamu bayangkan apabila mendengar kata investasi? Barangkali yang ada di benak kamu adalah grafik berwarna hijau dan merah atau pembicaraan mengenai untung rugi. Yap. Kamu memang tidak salah. Semua itu merupakan bagian dari investasi.
Pada intrumen investasi bernama saham, biasanya para investor sangat bergantung dengan grafik-grafik tersebut. Apakah saham suatu perusahaan sedang naik atau sedang turun nilainya.
Jujur, kala mendengar kata investasi, aku seolah membayangkan grafik-grafik berwarna hijau dan merah. Pada perdagangan saham grafik tersebut disebut sebagai Candlestick.
Candlestick merupakan sebuah bentuk grafik keuangan yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga dalam perdagangan berjangka, cryptocurrency, atau pasar valuta asing. So, Candlestick gak hanya membahas tentang saham saja ya Temans.
Kembali ke pembahasan tentang investasi, selain bicara perihal saham, ternyata juga ada instrumen lain yang perlu kita ketahui lho. Misalnya, seperti reksadana, obligasi, deposito hingga emas.
Kenapa sih kita perlu investasi?
Mungkin dari kita belum banyak yang memahami alasan harus melakukan investasi. Dalam hidup, kita tak pernah bisa menebak bakal menikmati masa-masa seperti apa.
Seperti masa COVID-19 ini misalnya. Beberapa orang harus mengalami masa-masa pahit seperti kehilangan pekerjaan atau pendapatan. Bukan itu saja, kita tahu bahwa nilai uang dari waktu ke waktu mengalami perubahan.
Contohnya, uang Rp 100.000 pada 10 tahun yang lalu bisa dibelikan banyak barang, tapi bagaimana dengan Rp 100.000 di 10 tahun mendatang? Tentu tidak sama.
Perumpamaannya pada grafis dibawah ini. Adanya inflasi sebesar 9% mampu merubah nilai uang yang semula Rp 5 juta menjadi Rp 18 juta 15 tahun kemudian.
Perubahan nilai uang inilah yang seharusnya menyadarkan kita bahwa kekurangan dana akibat naiknya harga-harga barang bisa terjadi begitu saja.
Berdasarkan timeline usia dibawah ini, kita bisa melihat bahwa pergerakan waktu begitu cepat. Masa tua membutuhkan persiapan matang agar hidup lebih nyaman dan tenang.
Gak heran nih, investasi dibutuhkan supaya kita memiliki cadangan aset untuk mempersiapkan kehidupan masa depan yang tak bisa diprediksi.
Sebelum itu kita perlu memahami arti dari masing-masing instrumen sehingga lebih paham dan tidak menimbulkan keraguan. Seperti apapun, tiap entitas investasi memiliki risikonya masing-masing.
Deposito
Deposito merupakan uang yang disimpan dalam rekening. Instrumen ini memiliki jangka waktu tertentu dimana uang di dalamnya tidak boleh ditarik layaknya mengambil tabungan. Deposito hanya bisa dicairkan sesuai jatuh temponya. Bisa 1,3,6 atau setahun.
Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Dalam arti lain, saham dapat berarti bukti kepemilikan suatu perusahaan biasanya dalam bentuk PT. Keuntungan saham dibagi dalam bentuk dividen.
Dividen biasanya diberikan setelah mendapatkan kesepakatan dari para pemegang saham yang tergabung di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Keuntungan dari saham juga bisa dalam bentuk capital gain, selisih antara harga beli dan harga jual.
Saham termasuk instrumen investasi yang memiliki high risk tapi high return. Artinya, ia memang memiliki keuntungan yang besar bila masuk ke kondisi capital gain, tapi bisa investor mendapatkan capital loss, tak jarang aset yang kita miliki bisa hilang.
Reksadana
Berdasar UU Pasar Modal no 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat (27), reksa dana diartikan sebagai wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana yang kemudian dikelola sebagai investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.
Portofolio efek sendiri merupakan kumpulan surat berharga layaknya saham, obligasi, deposito, dan entitas lainnya. Berdasar cimbniaga.co.id, ada beberapa jenis reksadana yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana, campuran dan reksa dana saham. Dari semua, reksa dana saham yang memiliki risiko cukup tinggi.
Emas atau Logam Mulia
Emas bukan hanya berwujud sebagai perhiasan yang bisa dijual kapan saja. Emas juga bisa menjadi alat investasi entah dalam entuk benda atau dalam bentuk kepemilikan via aplikasi tersentu. Investasi emas biasanya dipilih oleh pemula karena memiliki risiko kerugian kecil dengan return yang cukup bagus.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Ada beberapa jenis obligasi berdasarkan informasi dari Sikapi uangmu OJK,
- Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate) dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
- Obligasi Korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
- Obligasi Ritel, yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk Ritel.
Setelah mengetahui arti dari instrumen investasi, hal yang perlu kita pahami selanjutnya adalah menyoal tujuan investasi serta sumber dana yang kita miliki.
Berdasar webinar keuangan "Cerdas Berinvestasi" dikatakan bahwa untuk berinvestasi, kita tak boleh menggunakan dana kebutuhan. Jadi, dana investasi harus berasal dari pendapatan yang disisihkan.
Jangan sampai demi keinginan berinvestasi, kita rela meminjam uang di pinjol atau bank. Imbasnya bisa-bisa buruk karena bunga dari pinjaman bisa melebihi keuntungan dari investasi yang kita beli.
Investasi bagi seorang Freelancer, Baiknya Apa?
Aku seorang freelancer di dunia kepenulisan. Sebagai freelancer pendapatan yang aku punya tentu tak bisa tetap. Namun demikian aku berkeinginan untuk mencoba berinvestasi. Nah, dari beberapa artikel yang aku baca, seorang freelancer ternyata juga bisa berinvestasi lho. Namun harus paham dulu beberapa tips yang ada,
- Kenali prioritas atau kebutuhan
- Hindari kebiasaan konsumtif
- Hindari kebiasaan suka berhutang
Mengapa tips dasar tersebut perlu dilakukan agar niar berinvestasi bisa tercapai. Well, yang namanya investasi berarti kita membutuhkan dana dingin yang bisa digunakan. Setiap dana bisa disisihkan dari pendapatan kita sebagai seorang freelancer.
Dengan mengontrol kebiasaan konsumtif, suka berhutang dan tak berprioritas, pastinya akan mengurangi pengeluaran yang tak perlu. Dan hasil dana yang masih tersimpan bisa digunakan untuk investasi.
Jangan sampai juga. Demi keinginan berinvestasi, kita rela meminjam uang di pinjol atau bank. Imbasnya bisa-bisa buruk karena bunga dari pinjaman bisa melebihi keuntungan dari investasi yang kita beli.
Nah, bagi seorang freelancer dan pemula, baiknya sih memilih investasi yang punya risiko kecil seperti investasi reksa dana, obligasi dan emas. Memang, return yang didapat tak sebesar ketika memilih saham, namun kita masih bisa mengumpulkan keuntungan melalui ketiganya.
Mengenal InvestasiKu, Aplikasi untuk investasi berhargamu
Beberapa waktu lalu, karena aku mulai tertarik dengan investasi, jadi aku mencoba mencari media untuk belajar. Aku menemukan aplikasi Investasiku via media sosial.
Saat aku menginstalnya, ada beragam edukasi menarik serta keunggulan yang ditawarkan oleh investasiku untuk penggunanya. Yang perlu kamu tahu, aplikasi investasiKu ini resmi dan diawasi oleh OJK selaku lembaga resmi milik pemerintah.
Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan bila ingin berinvestasi via aplikasi InvestasiKu yakni dengan,
- Instal aplikasi via Google play store atau Apple App Store
- Daftarkan diri dengan mengisi data
- Bila email dan password sudah didaftarkan maka tinggal masuk ke aplikasi
- Setelah masuk aplikasi, pengguna bisa mempelajari investasi via artikel, podcast atau video
- Bila hendak mulai berinvestasi bisa mendaftarkan KTP untuk mendapatkan Rekening Dana Nasabah atau RDN
Berikut merupakan tampilan aplikasi InvestasiKu yang ringan dan terlihat simpel sehingga mudah dipahami,
Demikianlah edukasi mengenai investasi bagi pemula. Diantara kalian, pasti banyak yang bertanya, gimana donk investasi yang tepat pemula dengan pekerjaan sebagai freelancer atau Ibu Rumah tangga. Well, jawabannya adalah sesuaikan dengan dana yang dimiliki dan risiko yang hendak dipilih.
Semakin tinggi risiko maka semakin besar pula keuntungan yang didapat, sebaliknya, semakin rendah risiko semakin rendah pula keuntungan finansial yang didapat. Akhir kata, semoga artikel di atas bermanfaat untum kita, para investor pemula. Salam hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam