Mendukung Integrasi Pelindo untuk Kemajuan Negeri

Sumber gambar : dpm-ptsp.surabaya.go.id

Pelindo bersatu Indonesia maju. Rencana integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I,II,III dan IV membawa angin segar bagi negeri. Bagaimana tidak? Dengan bergabungnya empat BUMN tersebut, maka akan tercipta perubahan yang menguntungkan, terutama menyoal konektivitas antar wilayah, peringkat secara global serta distribusi logistik yang lebih agresif. Seperti apa pengaruh integrasi Pelindo bagi ekonomi, perusahaan hingga masyarakat?

***

Pernahkah Anda perhatikan bagaimana barang yang tiap orang pesan bisa sampai ke rumah, padahal itu berasal dari kota, provinsi bahkan negara lain? Mungkin akan terbesit di pikiran bahwa itu merupakan tugas para kurir atau jasa logistik langganan. 

Ya, asumsi itu memang tak salah. Namun demikian, ada bagian lain yang turut ambil porsi agar setiap barang bisa sampai ke darat, kemudian terdistribusi hingga ke pelosok negeri. 

Sebagai negara maritim, Indonesia termasuk wilayah yang sangat strategis bagi pengembangan industri di sektor kelautan seperti perikanan, pariwisata air hingga kepelabuhan.

Sumber gambar : Web Universitas Indonesia

Dengan total luas perairan sebesar 6.400.000 km² dan persebaran pulau sejumlah 17.504, maka perairan Indonesia masuk sebagai kawasan cukup sibuk untuk lalu lintas barang maupun penumpang.

Bisa dilihat bagaimana kapal-kapal berlalu lalang melalui jalur laut. Setiap kapal tak hanya difungsikan untuk membawa manusia tetapi juga peti-peti kemas yang di dalamnya berisi muatan penting. Bisa kebutuhan industri, UMKM, infrastruktur pemerintahan, bahan bangunan, obat-obatan, bahan pangan, hingga vaksin.

Sumber gambar : Mascargoexpress.com

Melihat potensialnya kawasan laut yang dirasa mampu mengangkat perekonomian negeri, menginisiasi pemerintah untuk membuat 5 Pilar Utama demi mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Lima pilar tersebut adalah,

1. Membangun budaya maritim
2. Melakukan diplomasi maritim
3. Pengelolaan sumber daya laut secara efektif dan efisien
4. Memperkuat pertahanan maritim
5. Mengembangkan infrastruktur dan konektivitas kemaritiman

Nah, dalam rangka mewujudkan pengembangan infrastruktur dan konektivitas kemaritiman, pada tahun 2015, pemerintah merencanakan pembangunan tol laut guna memaksimalkan kinerja sektor pelabuhan sehingga distribusi barang mampu terjadi dalam waktu cepat serta merasuk ke wilayah pedalaman (hinterland). 

Mungkin Anda pernah mendengar istilah tol laut? Tol laut bukanlah jalanan beraspal yang dibangun di atas permukaan laut. Tol laut merupakan jalur pelayaran bebas hambatan yang dibangun untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. 

Dengan dibangunnya tol laut, diharapkan distribusi kebutuhan logistik bisa merata sehingga mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Sumber infografis : Katadata.co.id

Salah satu perusahaan yang memiliki andil untuk menyukseskan konektivitas kemaritiman adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pelindo merupakan BUMN yang bertugas menyelenggarakan jasa pelayanan kapal, bongkar muat peti kemas, penyediaan gudang (penyimpanan), pelayanan penumpang, pelayanan alat, dan jasa pelayanan barang (non peti kemas).

Bila diamati, tatkala mencari kata kunci Pelindo pada mesin pencari, Anda bakal menemukan nama Pelindo I, Pelindo II (IPC), Pelindo III dan Pelindo IV. Ya, perusahaan ini memang terbagi menjadi 4 direksi dengan wilayah operasi yang berbeda-beda. Tentu, setiap perusahaan memiliki pengelolaan media sosial masing-masing sebagai sarana penyebaran informasi ke publik.

Permasalahannya, adanya 4 direksi inilah yang kemudian menjadi kendala bagi efektivitas kegiatan kepelabuhan. Kondisi perusahaan yang terpisah-pisah membuat biaya pengurusan logistik menjadi lebih mahal, terjadi tumpang tindih aturan pengurusan serta melambatnya distribusi karena harus melalui perizinan yang berlapis-lapis. Imbasnya, aktivitas distribusi menjadi lebih lambat. 

Ibaratnya begini, andai sebuah kapal dari Pulau Sumatra hendak mendistribusikan bahan pangan atau obat-obatan ke Pulau Papua. Kapal tersebut tidak hanya melalui perizinan di satu pelabuhan saja, tetapi 4, yakni melalui Pelindo 1,2,3 dan 4. 

Jelas, proses tersebut akan menghabiskan banyak dana serta waktu yang lebih lama, padahal nilai yang dihitung dari jasa kepelabuhan dan logistik mengarah pada efektivitas, efisiensi dan ketepatan waktu.

Kondisi tersebut kemudian memunculkan titik pikir bersama untuk dicari solusi paling kongkret. Dan, melalui berbagai riset serta pertimbangan dari berbagai pihak, pada akhirnya diputuskan bahwa Pelindo perlu memfokuskan kinerja melalui integrasi (merger). 

Integrasi Pelindo dan Berbagai Manfaatnya untuk Negeri

Integrasi Pelindo merupakan bentuk nyata peningkatan kualitas layanan jasa kepelabuhan. Dengan adanya integrasi 4 BUMN ini maka standar pelayanan di seluruh pelabuhan dari Sabang hingga Merauke akan ter-standardisasi. Hal ini akan meningkatkan daya saing logistik di Indonesia yang selama ini masih dianggap kurang optimal.

Adapun manfaat yang muncul tatkala Pelindo melakukan penyatuan bukan hanya dilihat dari sisi perekonomian, tetapi juga dari segi perusahaan, negara hingga masyarakat. Berikut merupakan manfaat integrasi Pelindo,

Lalu, bagaimana manfaat integrasi Pelindo bagi perekonomian? Berbicara mengenai ekonomi, tentu indikatornya akan beragam. Tetapi bisa dinilai dari satu sektor yang cukup terlihat, misalnya UMKM. Di negeri ini, UMKM masih mengambil peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Menukil data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

UMKM zaman sekarang sangat bergantung pada peran jasa logistik. Ya, itu berkaitan dengan perubahan pola belanja yang lebih banyak menggunakan media digital. Selain jasa logistik darat dan udara, jasa logistik melalui laut juga begitu penting. Yakni untuk kepentingan distribusi bahan baku hingga pengiriman produk jadi dari UMKM ke konsumen. 

Integrasi Pelindo disinyalir mampu mempercepat proses distribusi sehingga pelaku UMKM tak perlu melalui proses administrasi berlapis-lapis yang menyedot banyak dana serta waktu. Diharapkan itu bisa memicu produktivitas lebih dari pelaku UMKM.

Ketika sektor UMKM di Indonesia berkembang, pendapatan negara melalui pajak, perbankan dan ekspor-impor barang bisa didapat dengan mudah. Dengan demikian, secara tak langsung integrasi Pelindo memunculkan efek domino yang positif bagi perekonomian negeri. Itu masih membahas satu sektor, belum yang lain.

Sumber gambar : Instagram Pelindo

Di level global, integrasi Pelindo juga berpengaruh pada posisi Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs. Perubahan tersebut cukup membanggakan mengingat pelabuhan Indonesia sebelumnya berada di peringkat 23 dengan total throughput peti kemas sebesar 7,8 juta TEUs.

Kenaikan peringkat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pelabuhan di Indonesia yang berdampak secara signifikan terhadap peningkatan iklim bisnis, logistik dan perdagangan  di masa datang. Dengan demikian, mari dukung Pelindo bersatu, untuk Indonesia maju!

Referensi : 

• Instagram Pelindo 1,2,3 dan 4
• https://kominfo.go.id/content/detail/9612/pemerintaho-ptimistis-kembalikan-kejayaan-maritim-indonesia/0/artikel_gpr
• https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-dunia/0/kerja_nyata
• https://setkab.go.id/menuju-indonesia-sebagai-negara-poros-maritim/
• https://maritim.go.id/menko-maritim-luncurkan-data-rujukan-wilayah-kelautan-indonesia/
• https://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia
• https://nusantaramaritimenews.id/peringkat-50-besar-pelabuhan-dunia-2018/