Ya, meski secara gamblang aku belum menjadi pekerja kantoran yang sibuk dengan banyak tanggungjawab, namun aku tetap merasakan rasa sedih karena beranjak dari minggu yang penuh kebersamaan bersama keluarga. Nah, dalam rangka menikmati akhir weekend yang berharga, aku dan adikku memutuskan untuk metime sederhana dengan mencari mie ayam di pinggir jalan.
Benar. Tak perlu muluk-muluk ke tempat wisata dulu jika belum sempat. Lebih tepatnya ketika belum ada rezeki uang dan waktu. Cukup metime dengan menikmati semangkuk mie ayam kuah di sore hari sambil berdiskusi hal-hal ringan. Itu sudah menjadi momen membangkitkan semangat bekerja di senin esok.
By the way, semangkuk mie ayam yang kunikmati kali ini merupakan kuliner yang berada di Padukuhan Kraton, Kota Pekalongan. Lebih tepatnya berada di depan Toko Indomaret sepanjang jalan Kraton. Jika kamu berada di kota, dan berniat memanjakan lidah dengan makanan yang berkuah dan segar, kamu bisa berkunjung kesini.
Tak ada yang spesial memang dengan warung yang dihadirkan. Hanya sebuah kedai sederhana pinggir jalan dengan gerobak di depannya. Namun, rasa dan suasan yang ditawarkan sudah cukup mengurai rasa malas karena seharian berada di depan laptop. Jujur, selama kurang lebih 7 bulan sejak kepulanganku merantau setelah kuliah, aku belum menikmati mie ayam yang cocok di lidah. Dan kali itu, aku mendapatkannya.
Tak ada yang spesial memang dengan warung yang dihadirkan. Hanya sebuah kedai sederhana pinggir jalan dengan gerobak di depannya. Namun, rasa dan suasan yang ditawarkan sudah cukup mengurai rasa malas karena seharian berada di depan laptop. Jujur, selama kurang lebih 7 bulan sejak kepulanganku merantau setelah kuliah, aku belum menikmati mie ayam yang cocok di lidah. Dan kali itu, aku mendapatkannya.
Mie ayam kuah original terpantau sudah berada di atas meja. Aku dan adikku sore itu cukup bahagia dengan keteduhan mendung yang ditawarkan. Sebuah adonan pas suasana syahdu dengan rasa nikmat yang melebur menjadi satu. Semangkok mie ayam hangat yang disajikan simpel dengan sambal+saus dan kecap itu siap kunikmati.
Bagaimana, cukup menggoda lidah bukan? Yap, tentu saja. Meski ini merupakan mie ayam tanpa tambahan bakso dan toping lain-lainnya, kuliner ini menjadi nilai tersendiri bagiku. Akhirnya, setelah selama 7 bulan lidah tak berpapasan dengan rasa yang pas, minggu ini aku bisa mensinkronkan ekspektasi di pikiran dengan kenyataan rasa di lapangan. Ya, ini kie ayam enak. Rekomended untuk dicoba olehmu.
Mie ayam yang aku makan ini dijual oleh kedai bernama "Delima" ini memiliki porsi yang pas. Tentunya, kedai Delima tak hanya menjual 1 menu saja ya, ada menu lain, yakni bakso, soto Pekalongan, aneka minuman dan jus. Bagi kamu yang tak terlalu suka mie ayam, kamu bisa memilih "mbakso" ayau "Nyoto Tauto" dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp 12.000 hingga 1Rp 18.000.
Oh iya, harga satu mangkok mie ayam yang aku makan berapa nih. Mahal gak? Hehe, jangan khawatir teman. Aku membeli semangkok mie ayam ini dengan harga Rp 10.000 per mangkok dan es teh dengan harga Rp 3000. Cukup terjangkaulah untuk aku dan kamu. Kalau kamu mau tambahan bakso atau lain-lain semisal krupuk, pangsit atau lontong, kamu bisa kok menambah harga lagi.
Mie ayam ini sungguh mampu membuka kembali semangat soreku menjelang hari esok. Senin sebenarnya bukanlah momok untukku, hanya saja ketika minggu berakhir, itu artinya kebersamaan dengan keluarga harus sedikit mengendur lantaran berbagai aktivitas yang akan mereka jalani.
Ada yang sekolah, bekerja keluar rumah atau seperti aku yang bekerja sebagai penulis di dalam rumah, namun pikiran berada di tempat lain. Namun bagaimana pun juga, aku yakin, semangkuk mie ayam ini bakal menjadi pendingin karena aku tak hanya makan saja, tetapi juga berdiskusi berbagai hal dengan adikku sambil sesekali menyeruput kuah mie yang gurih dan lezat.
Ya, setidaknya, itulah arti minggu sore bagiku kala menghadapi senin yang penuh kesibukan. Setiap orang punya cara tersendiri untuk memghalau rasa malas di dalam diri sendiri. Entah dengan berwisata bersama keluarga atau sekadar menyeruput nikmatnya kuah mie ayam, semuanya okay dan pastinya menyenangkan.
Ada yang sekolah, bekerja keluar rumah atau seperti aku yang bekerja sebagai penulis di dalam rumah, namun pikiran berada di tempat lain. Namun bagaimana pun juga, aku yakin, semangkuk mie ayam ini bakal menjadi pendingin karena aku tak hanya makan saja, tetapi juga berdiskusi berbagai hal dengan adikku sambil sesekali menyeruput kuah mie yang gurih dan lezat.
Ya, setidaknya, itulah arti minggu sore bagiku kala menghadapi senin yang penuh kesibukan. Setiap orang punya cara tersendiri untuk memghalau rasa malas di dalam diri sendiri. Entah dengan berwisata bersama keluarga atau sekadar menyeruput nikmatnya kuah mie ayam, semuanya okay dan pastinya menyenangkan.
Satu hal, mari bersiap menghadapi hari senin yang menantang. Semangat untuk kita semua!!! Semoga selanjutnya kamu bisa traveling ke Pekalongan.
NB : hanya sebuah cerita singkat tentang metime sederhana bersama adik sembari makan mie ayam yang nikmat.
NB : hanya sebuah cerita singkat tentang metime sederhana bersama adik sembari makan mie ayam yang nikmat.
Salah fokus melihat kadar saos yang ditumpahkan diatas mangkok. Apa ngga sakit perut mengkonsumsi saos & sambel sebanyak itu? hehehe
BalasHapusFajarwalker.com
Hahah, soalnya kalau gak pedes gak nendang kak. Lagian kali2 bisa pakai saos, gak sering kok. Inshaallah gapapa 😁
HapusDuh mau mie ayamnya, mbaaakkk. Ngiler nih
BalasHapusmasih bikin ngiler yang punyamu sih la, udah kayak bubur ayam aja hehehe
Hapus