Aku terlahir di masa penuh kebersamaan. Aku terlahir dimasa penuh kebahagiaan. Aku terlahir di masa, ketika pertemuan adalah sebuah hal penting. Ya aku terlahir sebagai generasi 90-an.
Aku bangga dilahirkan di masa itu, masa dimana aku bisa merasakan sesuatu yang mungkin tidak dirasakan oleh generasi sekarang.
Tertawa lepas tanpa beban, menjadi anak-anak versi diriku sendiri, menyanyikan lagu dolanan sekeras dan seriang mungkin dan melakoni permainan-permainan tradisional yang menyenangkan.
Ingatkah kalian pada permainan Goback Sodor, sudamanda, lompat tali, Gotri, ular naga panjang, dakon (Congklak), bekel, layang-layang, sembunyi cari, kelereng, dan benting ?
Atau nyanyian ini ?
"Donald bebek mundur tiga langkah..1...2...3 "
"Yuk prokonco dolanan ing njobo, padang mbulan padange koyo rino. rembulan ne ne sing awe awe ngelingake ojo podo turu sore"
"Do mikado mikado eska eskado eskado biabio"
"Ular naga panjangnya bukan kepalang menjalar-njalar menjauh kian kemari umpan yang besar itulah yang dicari, ini dialah yang terbelakang"
Nyanyian-nyanyian itu yang dulu aku dan teman-teman bunyikan saat bermain bersama. keceriaan kala itu benar-benar natural.
Aku masih ingat ketika itu malam hari yang gelap karena lampu dikampungku padam. Para ibu membakar sampah untuk membuat api dan menjadikan halaman terang.
Disaat itu aku dan teman-teman berkumpul melakukan permainan atau hanya sekedar bernyanyi sambil tepuk tangan. Sungguh tak terlupakan ^_^
Sekarang momen seperti itu jarang aku jumpai. Bahkan adik-adikku dirumah pun tidak pernah tahu permainan semacam itu. Hanya mendengar lewat ceritaku atau buku pelajaran yang mengulas tentang permainan tradional.
Ngomong-ngomong, apa kalian pernah membeli sesuatu dengan uang-uang legend ini? coba deh pilih uang mana yang pernah laku saat kamu dulu beli sesuatu.
atau dengan uang kertas ini,
Hmmmm,
atau merasa kaya karena punya uang sebanyak ini?
atau merasa kaya karena punya uang sebanyak ini?
kalau aku masih ingat membeli makanan dengan menggunakan uang-uang legend tersebut. Salah satunya membeli makanan ini. Bawa uang lembar seratus merah 5 sudah dapat banyak, hehehe
Mungkin baru itu saja yang ingin ku ulas kali ini mengenai generasi 90-an. Aku tertarik untuk membuat ulasan ini karena begitu rindunya diriku pada masa itu.
Aku rindu karena tak bisa mendapatkan bahkan melihat generasi saat ini melakukan hal yang sama. Ini adalah sebuah memori berharga yang tak akan pernah aku lupakan.
Aku bahagia karena dilahirkan saat itu. Aku bahagia karena bisa merasakan suatu hal bernama "sosialisasi" secara nyata.
Post by : Nurul Mutiara Risqi Amalia ( Manajemen A ; Rabu, 8 Juli 2015 ; Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam